Kamis, 16 Oktober 2014

Proposal Usaha Sederhana Kedai Mini

Nama : Siti Mukaromah
NPM : 2A214370
Kelas : 1EB37


Rencana Usaha Kedai Mini

   Dijaman sekarang ini ada begitu banyak macam bisnis. Kebanyakan
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Bagaimana
peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara
memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk
bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis
adalah untung atau rugi. Kesibukan aktivitas yang begitu padat kadang
membuat orang menjadi stress untuk berfikir lebih jernih dan tenang. Sehingga
diperlukan tempat-tempat yang begitu tenang dan nyaman untuk menghapus semua kejenuhan dan tekanan hidup mereka. Sehingga muncullah sebuah ide
saya untuk mendirikan sebuah KEDAI seperti apa yang diinginkan pelanggan.
Konsep yang akan saya terapkan adalah konsep perpaduan antara klasik dan
modern sesuai dengan perkembangan zaman. Perpaduan antara klasik dan modern diharapkan dapat memberikan suasana yang baru dan menarik perhatian
pelanggan untuk menikmati suasana kedai tersebut. Selain itu kedai ini tidak hanya
untuk kalangan remaja saja, tetapi untuk semua tingkatan masyarakat umum.
minuman yang menjadi andalannya adalah spageti berwarna pink, martabak mini, popice, dan juice.



PERENCANAAN MODAL

1. Peralatan Bangku, Meja dll = Rp. 500.000.
2. Sewa Tempat = Rp. 400.000
3. Pegawai 2 orang per bulan = 2 x Rp. 500.000
4. Bahan Makanan :
  a. Martabak Mini = Rp. 100.000
  b. Spageti Pink = Rp. 200.000
  c. Pop Ice berbagai rasa = Rp. 50.000
  d. Buah-buahan = Rp. 100.000
5. Dekorasi = Rp.100.000

HARGA PENJUALAN

1. Martabak Mini = Rp. 8.000
2. Spageti Pink = Rp. 15.000
3. Pop Ice = Rp. 7.000
4. Aneka Juice = Rp. 8.000


Rencana usaha ini cukup menguntungkan, mengingat tidak begitu banyak mengeluarkan biaya dan juga banyak para remaja yang menyukainya karna sering dikunjungi untuk sekedar nongkrong bersama teman-temannya. Pelayanan ekstra akan menjadi langkah awal dalam memulai persaingan usaha lain.


Terima Kasih.



Kamis, 09 Oktober 2014

PENGUSAHA SUKSES TRI SUMONO, FROM ZERO TO HERO



Hari ini saya ingin menceritakan kisah sorang pegusaha hebat yaitu Bapak Tri Sumono..
yuuk disimak..







Roda itu berputar, terkadang diatas dan terkadang dibawah. Begitulah kehidupan ini. Kiasan ini pas sekali untuk menggambarkan apa yang telah dialami Pak Tri dan keluarganya. Tri Sumono adalah seorang pengusaha yang memiliki berbagai usaha yaitu peternakan, perkebunan jahe, pertanian padi dan masih banyak lagi.

Tri Sumono dilahirkan di Gunung Kidul tanggal 7 Mei 1973. Ia hanyalah seorang lulusan SMA. Tri Sumono lalu hijrah ke Jakarta dengan berbekal ijazah SMA dan beberapa kaos di tas ia mencari pekerjaan di Jakarta.

Sesampainya di Jakarta ia menerima pekerjaan apapun agar bisa membeli makanan. Ia menjadi kuli bangunan di Ciledug-Jakarta Selatan. Kemudian ia mendapat tawaran bekerja sebagai tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah – Jakarta Barat.  Karena kerajinannya dalam bekerja, ia kemudian diangkat menjadi office boy. Tri Sumono termasuk orang yang selalu bersyukur sehingga nikmatnya selalu ditambah oleh yang Maha Kuasa.

Tri Sumono kemudian diangkat menjadi tenaga pemasar hingga menjadi penanggungjawab di gudang. Ia juga seorang yang ulet. Ketika hari libur, ia mencari penghasilan tambahan dengan menjual aksesoris seperti jepit rambut dan kalung di Stadion Gelora Bung Karno. Pak Tri melakukan ini selama 4 tahun dengan bermodal uang 100 ribu rupiah.

Akhirnya ia mengambil keputusan keluar dari pekerjaannya dan memilih fokus berjualan aksesoris. Bisnis aksesorisnya lama-kelamaan menjadi besar sampai ia bisa memiliki stand di Mall Graha Cijantung. Di rumah ia juga membuka toko sembako.

Tri Sumono terus mengembangkan impiannya. Ia kemudian menangkap peluang membuat nata de coco. Kemudian hasil produksinya itu dipasarkan ke beberapa perusahaan minuman kemasan di JaBoDeTaBek. 

Awalnya banyak yang membeli nata de coco darinya namun lama kelamaan orderan menjadi sepi karena ternyata kualitas sari kelapanya menurun, bahkan ia akhirnya menghentikan proses produksinya. Akhirnya Ia pun nekad menemui salah satu dosen IPB dan mengatakan kalau ia ingin belajar membuat nata de coco yang baik. Hasilnya sangat memuaskan. Banyak perusahaan minuman yang membeli sari kelapa darinya.

Dalam satu bulan, omset usahanya bisa mencapai 500 juta sampai satu miliar. Benar-benar keajaiban itu ada. Seorang tukang sapu lulusan SMA telah menjelma menjadi miliarder jika memiliki impian dan terus berusaha mengejar impian itu. Usaha Tri terus berdiversivikasi ke perkebunan jahe dan pertanian padi serta jual beli properti.

Sekali lagi pepatah yang menagtakan “Sukses itu hak setiap orang” telah terbukti di hidup Tri Sumono, pemilik CV 3 Jaya.

Pak Tri memberikan kunci sukses buat kita semua para generasi muda
  1. Bisnis itu ada tiga proses
“10% itu mendengar, 20% memahami, 70% melakukan. Yang 70% ini yang paling penting,” ujar Pak Tri
2.      Kesungguhan dalam diri
3.      Akal yang bermain dalam bisnis
4.      Tau karakter bisnis yang dijalani seperti apa
5.      Punya target
6.      Inovasi
Saya mau menambahkan kalau kita ingin sukses kita jangan pernah meyerah jika mengalami kegagalan dan terus berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.

Sekian dari saya, semoga kisah Bapak Tri Sumono dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berusaha mencapai kesuksesan..