Jumat, 26 Desember 2014

Motivasi dan kepemimpinan

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

A.     Pengertian menurut para ahli :

1.       Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).

2.       Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

3.       Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)

4.       Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

5.       Samsudin (2005) memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.

6.       Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku  individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence)  tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang berasangkutan

Motivasi menurut sudut pandang :
-        motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk melakukan aktivitas tertentu  dalam mencapai tujuan.
-        Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat  mencapai tujuan yang di kehendaki.
-        Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.
Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri manusia. Motivasi tidak dapat terlihat dari luar. Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan. Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi.

B.      Tiga kategori MOTIF :

1)      Motif Primer:
Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses belajar
Faali/psikologis
Kebutuhan untuk makan & minum
2)      Motif Umum:
Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses belajar
Tidak berhubungan dengan proses faali tubuh manusia
Kebutuhan kasih sayang, rasa ingin tahu & diperhatikan.
3)      Motif Sekunder:
Tumbuh sebagai hasil proses belajar
Tidak berhubungan dengan proses faali
Kebutuhan berprestasi & berkuasa

C.      Proses Terbentuknya Motivasi

 Terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri (internal) dan juga berasal dari lingkungan. Motivasi internal adalah motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada faktor luar yang mempengaruhi. Motivasi ini lebih menekankan nilai dari kegiatan itu sendiri dari pada penghargaan dari luar. 
Motivasi internal masih dibagi lagi menjadi dua yaitu, determinasi diri dan pilihan personal. Determinasi disini maksudnya adalah kita melakukan sesuatu karena kita mau melakukannya bukan karena paksaan atau imbalan. Sedangkan pilihan personal adalah kita melakukan sesuatu karena kita merasakan perasaan bahagia dan menyenangkan, kita merasakan kepuasan tersendiri ketika selesai melakukan sesuatu.

            Berbeda dengan motivasi ekternal yaitu motivasi yang muncul karena dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward, hadiah, penghargaan dan lain-lain maupun hal yang negatif seperti, hukuman, paksaan dll. Contohnya kita bekerja karena gaji yang akan kita dapatkan setiap bulannya.
Motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, sebab kita dengan sadar ingin melakukan sesuatu bukan karena imbalan, pujian, hukuman dan lain-lain tetapi karena kita memang menginginkannya.

D.      PENDEKATAN-PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI

1.       Pendekatan Hubungan Manusiaawi Tradisional
Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis, pandangan tersebut terutama didasarkan atas tiga asumsi berikut ini:
·         Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik
·         Pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
·          Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktifitas. Dengan tiga asumsi ini, masalah motivasi yang dihadapi manajemen relatif mudah dipecahkan dan diselesaikan. Dalam kenyataannya, pendekatan hubungan manusiawi tradisional tidak sepenuhya berjalan dalam prakteknya. Telah terbukti bahwa pendekatan ini terlalu sederhana untuk dapat memecahkan masalah motovasional kompleks yang dihadapi manajemen.




E.       TEORI-TEORI ISI MOTIVASI KERJA

Teori-teori isi motivasi bermaksud untuk menentukan apa yanng memotivasi orang-orang dalam pekerjaan mereka. Pada permulaannya banyak ahli berpendapat uang yang merupakan motivasi mereka, dan kemudian dirasa juga kondisi kerja, keamanan dan baranng kali gaya supervisi demokrasi.


a)      Teori Hirarki Kebutuhan Maslowa(1943)

Konsep teorinya menjalankan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tersebut. Secara lebih terinci kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan adalah

1. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)
2. Kebutuhan keamanan (safety needs)
3. Kebutuhan sosial (social needs)
4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)

Menurut Maslow, kebutuhan utama manusia beerada pada tingkatan pertama yaitu kebutuhan fisilogis. Semua kebutuhan cenderung menjadi bagian kepuasan dalam setiap daerah. Teori Maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitihan untuk menentukan masing-masing tingkat kebutuhan itu terkaitan dengan perilaku seseorang.

b)      Teori Motivasi Berprestasi McClelland

Davitd McClelland melalui riset empiris, telah menemukan bahwa para usahawan, ilmuan dan ahli mempunyai tingkat motivasi prestasi yang diatas rata-rata. Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestadi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yanng lain. Karakteristik ketiga kebutuhan pentinng tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini ;

1. Kebutuhan prestasi
2. Kebutuhan afiliasi
3. Kebutuhan kekuasaan

Teori McClelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.

c)       Teori Motivasi Dua-Fktor Herzberg

Freaderick Herzberg dan kelompoknya suatu tim dari psychollogical service pittsburgh, memperluas karya Maslow dari mengembangkan suatu teori isi motivasi kerja khusus. Pada tahun 1950 dia melakukan wawancara denngan ratusan akuntan dan insinyur tanggapan yang diperoleh dengan wawancara ini sangat menarik dan cukup konsisten. Herzberg mengambil kesimpulan bahwa ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi yaitu ; pemuas kerja (job satisfiers) yang berkaitan dengan isi perkerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfiers) yang bersangkkutan dengan suasana pekerjaan. Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow, faktor higienis seperti :
· Kebijakan dan administrasi perusahaan
· Pengawasan teknis
· Gaji
· Hubungan-hubungan antara pribadi, penyalia (mandor)
· Kondisi kerja

Faktor motivators yaitu :
- Prestasi
- Pengakuan, penghargaan
- Pekerjaan itu sendiri
- Tanggung jawab
- Promosi (kenaikan pangkat)

Faktor-faktor ini memang dapat menghilangkan ketidak puasan kerja dan menghindarkan masalah, tetapi tidak akan mampu menimbulkan sikap yanng positif dan hanya menghilangkan sifat negatif. Hanya faktor motivasilah yang dapat mengarahkan para karyawan untuk melaksanakan keinginan para manajer.

d) Model Porter dan Lawler
Model Porter dan Lawier merupakan model pengharapkan yang mulai dengan pengertian bahwa motivasi tidak sama dengnan kepuasan dan prestasi kerja. Porter dan Lawler mengemukakan bahwa usaha tidak secara langsung mengarahkan ke presepsi peranan. Secara teoritik model pengharapkan Porter Lawler berjalan sebagai berikut;

1. Nilai penghargaan yang diharapkan orang dikombinasikan
2. Persepsi orang tersebut tentang usaha yang mencakup dan probabilitas
3. Suatu tingkat usaha tertentu yang dikombinasikan denngan
4. Kemampuan dan sifat-sifat
5. Presepsinya mengenai kegiatan-kegiatan yang diperuntukan untuk mencapai
6. Tingkat prestasi yang disyatratkan untuk memperoleh penghargaan intrinsik
7. Dan penghargaan eksterinsik dari manajemen
8. Presepsi individu mengenai “keadilan” ats penghargaan ekstrinsik yang diterima
9. Tingkat kepuasan yang dialami orang tersebut
F.       Teori Keadilan Motivasi Kerja

Teori keadilan merupakan suatu konsep tentang motivasi yang dihasilkan dari berbagai penelitihan. Teori ini menyatakan bahwa masukan utama ke dalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan yang diterima orang dalam situasi kerjanya. Kekuatan motivasi ini ada dalam proporsi langsung terhadap adanya ketidakadilan yang diterima. Manajer perlu menyadari bahwa penghargaan sebagai motivasi kerja harus diberikan sesuai rasa adil para karyawan yang bersangkutan.


  • Tantangan
merupakan segala sesuatu yang menjadi halangan dalam kita melakukan kegiatan. Adakalanya tantangan itu menjadi motivator bagi kita untuk menaklukan tantangan itu

G.     Alat – Alat Motivasi :
yang di maksud dengan alat motivasi adalah suatu alat yang dapat mendorong kita atau memotivasikan kita agar tujuan yang kita inginkan tercapai seperti :

§  Uang
uang adalah salah satu alat motivasi terkuat yang di butuhkan dalam kehidupan sehari – hari.
§   Kompetisi
kompetisi adalah suatu persaingan yang dapat memotivasikan seseorang agar bisa memenangkan persaingan tersebut. 


KEPEMIMPINAN
A.  Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi kepemimpinan :

1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.

3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.

8. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.

9. G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.

10. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama .


 B. Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe kepemimpinan menurut (Siagian,1997)  :
-          Tipe Otokratis
·         Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
·         Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
·         Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
·          Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat .
·         Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
·         Dalam menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

-          Tipe Demokratis
·         Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan sebagainya.
·         Menyingkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya.
·         Senang menerima saran dan kritik.
·         Mengedepankan kerjasama atau teamwork.
·         Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
·         Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
·         Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
                          
-          Tipe Militeris
·         Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
·         Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
·         Menuntut displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
·         Sukar menerima kritikan.
·         Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.

-          Tipe Paternalistis
·         Menganggap bawahannya tidak dewasa.
·         Bersikap terlalu melindungi.
·         Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya.
·         Sering bersikap sok tahu yang berlebihan.
-          Tipe Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin  biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut.
Dari kesemua tipe kepemimpinan di atas hendaknya setiap pemimpin berusaha untuk menjadi pemimpin dengan tipe demokratis, karena tipe kepemimpinan seperti inilah yang cocok untuk masa modern seperti saat ini.

C.  Sifat Kepemimpinan.

Adapun sifat yang harus dimiliki dalam kepemimpinan adalah :

• Berpandangan jauh.
• Bertindak dan bersikap bijaksana.
• Berpengetahuan luas.
• Bersikap dan bertindak adil.
• Berpendirian tuguh.
• Optimis bahwa misinya berhasil.
• Berhati ikhlas.
• Memiliki kondisi fisik yang baik.
• Mampu berkomunikasi.
• Kesadaran akan tujuan arah.
• Antussiasme.
• Keramahan dan kecintaan.
• Ketegasan.
• Integritas.
• Penguasaan teknis.
• Kecerdasan.
• Keterampilan.
D.  Fungsi Kepemimpinan.

Agar suatu kelompok dapat dipimpin dengan baik dan efektif, seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan dua fungsi, yaitu :
1. Fungsi Pemecahan masalah, fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan terhadap masalah yang di hadapi kelompok.

2. Fungsi Social fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok, yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.



E. TEORI-TEORIDALAMKEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan  bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.  
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

2.    Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a.  konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri  ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b.  berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443) 
3.    Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Teori-teori kepemimpinan umumnya berfokus pada kualitas yang membedakan antara pemimpin dan pengikut serta variabel-variabel lain seperti faktor situasional dan tingkat keterampilan. 


F. Masa Depan Teori Kepemimpinan
Pemimpin di masa mendatang bukan hanya pemimpin yang berkarateristik seperti diinginkan oleh para pengikutnya. Tapi, terdapat harapan-harapan bahwa Pemimpin di masa depan mampu memenuhi dan memiliki kondisi-kondisi seperti berikut ini:
1. The meaning of direction (memberikan visi, arah, dan tujuan)
Seorang pemimpin yang efektif membawa kedalaman (passion), perspektif, dan arti dalam proses menentukan maksud dan tujuan dari kepemimpinannya. Setiap pemimpin yang efektif adalah menghayati apa yang dilakukannya. Waktu dan upaya yang dicurahkan untuk bekerja menuntut komitmen dan penghayatan.
2. Trust in and from the Leader (menimbulkan kepercayaan)
 Keterbukaan (candor) merupakan komponen penting dari kepercayaan. Saat kita jujur mengenai keterbatasan pengetahuan yang tidak ada seluruh jawabannya, kita memperoleh pemahaman dan penghargaan dari orang lain. Seorang pemimpin yang menciptakan iklim keterbukaan dalam kepemimpinannya adalah pemimpin yang mampu menghilangkan penghalang berupa kecemasan yang menyebabkan masyarakat yang dipimpinnya menyimpan sesuatu yang buruk atas kepemimpinnya. Bila pemimpin membagi informasi mengenai apa yang menjadi kebijakannya, pemimpin tersebut memberlakukan keterbukaan sebagai salah satu tolok ukur dari “performance” kepemimpinannya.
3. A sense of hope (memberikan harapan dan optimisme)
 Harapan merupakan kombinasi dari penentuan pencapaian tujuan dan kemampuan mengartikan apa yang harus dilakukan. Seorang pemimpin yang penuh harapan menggambarkan dirinya dengan pernyataan-pernyataan seperti ini: saya dapat memikirkan cara untuk keluar dari kemacetan, saya dapat mencapai tujuan saya secara energik, pengalaman saya telah menyiapkan saya di masa depan, selalu ada jalan dalam setiap masalah. Pemimpin yang mengharapkan kesuksesan, selalu mengantisipasi hasil yang positif.
4. Result (memberikan hasil melalui tindakan, risiko, keingintahuan, dan keberanian) ; Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang berorientasi pada hasil, melihat dirinya sebagai katalis –yang berharap mendapatkan hasil besar, tapi menyadari dapat melakukan sedikit saja jika tanpa usaha dari orang lain. Pemimpin yang seperti ini membawa antusiasme, sumber daya, tolerasi terhadap risiko, disiplin dari seorang “entrepreneur”.
Selain empat kondisi di atas, terdapat pula beberapa falsafah pemimpin yang harus dipegang teguh pemimpin masa depan Indonesia. Pertama, pemimpin harus punya integritas. Bukanya kita selalu selalu mengatakan, paling enak berhubungan dengan orang yang memiliki integritas. Kedua, pemimpin harus mengakui akan adanya perbedaan dan keanekaragaman bangsa kita. Dengan demikian, pemimpin masa depan negeri ini mampu mengelola segala perbedaan budaya, latar belakang suku dan agama, serta kepentingan seluruh elemen bangsa ini lalu mengubahnya menjadi peluang dan kelebihan. Jadi pemimpin masa depan adalah pemimpin ang berpikiran terbuka (open minded).
Selain itu, pemimpin masa depan adalah pemimpin yang sadar betul bahwa segala tindakan dan keputusannya akan berpengaruh terhadap orang lain atau sekelompok masyarakat. Dan ini juga yang melandasi kepemimpinannya menjadi begitu empati dengan nasib dan derita rakyatnya. Dalam sejarah mungkin kepedulian Umar bin Khaththab seperti dongeng yang mustahil bagi pemimpin masa sekarang. Umar memanggul sendiri sekarung gandum saat ia mendapati seorang ibu memasak baru untuk mendiamkan anaknya yang lapar. Jika ada perasaan empati seperti ini sedikit saja saat ini, tentu rakyat korban Lumpur Lapindo tidak akan mengalami penderitaan yang menahun.









Daftar Pustaka :

http://expresisastra.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-definisi-motivasi.html
http://nadiaalifazuhri.blogspot.com/2010/11/makalah-motivasi.html
http://teorionline.wordpress.com/tag/teori-kepemimpinan/
http://libraez.blogspot.com/2012/12/makalah-kepemimpinan_842.html
http://amujaddid.blogspot.com/2011/05/tugas-rangkuman-bab-xi.html


Minggu, 30 November 2014

PROFIL KHOFIFAH INDAR PARAWANSA


MENTERI SOSIAL
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA




BIOGRAFI

Khofifah Indar Parawansa mulai menyita lampu sorot panggung politik tanah air setelah sosoknya tampil membacakan pidato pernyataan sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) dalam Sidang Umum MPR 1998 silam. Tentu saja banyaknya sorotan lampu politik tersebut bukan tanpa alasan. Pidato politisi kelahiran 1965 ini menjadi pidato kritis pertama terhadap pelaksanaan Orde Baru dalam ajang formal nasional setingkat Sidang Umum MPR.

Tak pelak, hampir segenap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pada saat itu didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI dan Fraksi Utusan Golongan, dibuat terperanjat dengan pidato yang menohok jantung para penguasa Orde Baru tersebut. Bukan hanya kritik, aktivis organisasi ini juga menyampaikan berbagai kekurangan, dan kecurangan, Pemilu 1997 seraya melengkapi pidato dengan berbagai ide tentang demokrasi.

Keberanian, sekaligus kecerdasan, Pariwansa dalam menghadirkan kritik terhadap pelaksanaan rezim Orde Baru yang tengah berkuasa sekaligus menjadikan sosoknya sebagai politikus yang disegani di tanah air. Pada 1992, ibu empat anak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992 - 1998. Namun, perubahan peta politik pasca lengsernya rezim Orde Baru membuatnya keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada periode 1998-2000, politikus yang sempat bercita-cita menjadi pembalap ini kembali duduk di DPR sebagai wakil PKB. Sosok alumni Pascasarjana FISIP UI ini kembali menunjukkan kiprahnya setelah dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada masa pemerintahan Presiden K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pada awal 2013, nama mantan Kepala BKKBN periode 1999 - 2001 ini kembali muncul dalam kancah politik nasional Indonesia saat maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2014 - 2019.

PENDIDIKAN

  • (1972-1978) SD Taquma
  • (1978-1981) SMP Khodijah-Surabaya
  • (1981-1984) SMA Khodijah-Surabaya
  • (1984-1991) S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya
  • (1984-1989) S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya
  • (1993-1997) S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta
KARIR

  • (1992-1997) Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI
  • (1995-1997) Pimpinan Komisi VIII DPR RI
  • (1997-1998) Anggota Komisi II DPR RI
  • (1999) Wakil Ketua DPR RI    
  • (1999-2001) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
  • (1999-2001) Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
  • (2004-2006) Ketua Komisi VII DPR RI
  • (2004-2006) Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI
  • (2006) Anggota Komisi VII DPR RI

 Forum Internasional

    Studi banding pada penyiapan ratifikasi “Convention Against Illicit Trafic Psychotropic and Narcotic Drug” di Austria dan Belanda, yang diselenggarakan Internati onal Narcotic Control Board, Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Wina, Austria, 1996.
    Studi banding Antar-Parlemen di Mongolia, 1994
    Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Conventi on on The Elliminati on of All Forms of Discriminati on Against Women” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, 28 Febuari 2000.
    Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Twenty First Country”: Beijing +5) Sidang Khusus ke-23 Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa, di New York, Amerika Serikat, 5-9 Juni 2000.
    Ketua Delegasi Republik Indonesia pada pertemuan The Exchanges and Cooperati on in the Field of Family Planing Between China and Indonesia, 9-11 April 2001.
    Ketua Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Asia-Pasifik di Beijing, China, pada 14-16 Mei 2001.
    Menjadi narasumber pada Conference G ender Equity and Development in Indonesia yang diselenggarakan The Australian Nasional University, di Canberra, Australia, pada 21-22 September 2001.
    Menjadi narasumber pada Conference On Women In Islam As Role Model di Berlin, Jerman, pada 24-26 Mei 2004.
    Menjadi peserta World Council of Churches di Brazil, 15-21 Februari 2006.
    Menjadi narasumber utama pada Commission on the Advancement of Women, Commission on the Status of Women, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, 1-2 Maret 2006.
    Menjadi narasumber pada International Conference on Parliaments, Crisis Preventi on and Recovery, hosted by UNDP and the Government of Representatives of Belgium, 19-21 April 2006.
    Menjadi narasumber pada Internati onal Conference of Islamic Scholars di Jakarta, Indonesia, Mei 2006.
    Menjadi narasumber di Muktamar ke-5 Pertumbuhan- Pertumbuhan Perempuan Islam Dunia Islam Kontemporari di Shah Alam, Selanggor, Darul Ehsan, Malaysia, pada 13-15 Agustus 2006.

Pidato Monumental Anti Orba

Nama Khofifah mulai populer di panggung nasional setelah membacakan pidato sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) dalam SU MPR 1998. Pidato Khofifah itu sangat monumental karena merupakan pidato kritis pertama terhadap Orde Baru di ajang resmi selevel Sidang Umum MPR.

Khofifah berbicara kritis. Dia mengkritik Pemilu 1997 yang penuh kecurangan. Perempuan cerdas itu melontarkan ide-ide demokratisasi. Dia juga berbicara lantang seperti para mahasiswa yang marak demonstrasi di jalan. Mungkin Khofifah masih terbawa oleh suasana sebagai mahasiswa. Maklum, saat itu umurnya masih muda, 33 tahun. Pidato Khofifah memang sangat monumental. Para anggota MPR yang didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI, dan Fraksi Utusan Golongan terperanjat dengan pidato yang menohok jantung Orde Baru itu.









Sumber : 

PRODUK KOPI KAPAL API

KOPI KAPAL API



Latar Belakang
Pangsa pasar kopi bubuk instant di negara kita hingga kini masih dikuasai Kapal Api Group yang diproduksi oleh PT. Santos Abadi Jaya. Perusahaan kopi bubuk yang tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, lebih dari 81 tahun silam pada tahun 1927, itu kini menguasai mayoritas market share kopi bubuk domestik. Persaingan bisnis kopi di Indonesia cukup berat karena banyaknya pemain. Namun demikian karena tingkat konsumsi kopi Indonesia masih rendah, peluang industri ini sangat menjanjikan.

Profil Perusahaan
PT Santos Jaya Abadi yang mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 79 tahun silam pada tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet memproduksi kopi terkenalnya.
Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi kopi dengan merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol teknologi tertinggi dan kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi untuk senantiasa mengacu pada kualitas, menjadikan perusahaan mengalami kemajuan yang pesat dan berkelanjutan.
Pada tahun 1970, perusahaan melakukan perkembangan sekaligus perubahan. Generasi kedua mulai tampil untuk memastikan kelanjutan dan kesuksesan usaha dengan memperkenalkan mesin dan peralatan mutakhir, mengembangkan manajemen, meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta memperluas penyebaran produk hingga tersedia di seluruh Jawa Timur.
Tahun 1980 kami membangun pabrik yang sekarang berada di Sepanjang, Sidoarjo, Jawa timur. Pada tahap ini, merk Kapal Api telah menjadi penyangga utama perusahaan yang tersebar rata di seluruh Indonesia sekaligus menjadi pemimpin pasar dengan rangkaian produk lengkapnya.
Melanjutkan sukses merk Kapal Api dan demi kepuasan pelanggan, PT Santos Jaya Abadi memperkenalkan beberapa merk kopi lain yang juga berhasil meraih sukses di pasaran, yaitu Excelso, ABC, Good Day, Ya dan Kapten. Hingga kini, PT Santos Jaya Abadi dengan rangkaian produknya telah menjadi bagian dari keseharian dan bahkan berlangsung dari generasi ke generasi.

Sejarah dan Profile Perusahaan

Nama perusahaan          : Kopi Indo Rasa
Badan hukum                : Perseroan Terbatas
Berdiri                           : 8 Agustus 2009
Alamat                           : Delta Silicon II Lippo Cikarang, Kavling
Industri, Jawa Barat, Kode Pos 17550                                                                              
Luas bangunan              : 55,82 x 107,74 m atau sekitar 6000 m2
Luas perkebunan           : 35 hektar di Lampung

Visi, Misi dan Tujuan Korporasi

Visi        : Menjadi perusahaan kopi instan terkemuka dan terbesar di dunia
Misi       :
1) Mengubah paradigma cara penyajian kopi instan dengan menawarkan kepraktisan kopi celup bercita rasa khas tinggi
2)  Market leader dalam pasar kopi instan.
3)  Menciptakan trend baru penyajian kopi untuk gaya hidup dinamis dan modern.
Tujuan   :
1)  Memenuhi kepuasan konsumen melalui kepraktisan penyajian kopi celup.
2)  Memaksimumkan profit perusahaan

Motto    : “ Bagi kami, Kepuasan konsumen adalah segalanya ”

Kapal Api:
a)    Unggul dalam popularitas merek dan daya tarik promosi
b)   Strategi menyerang dengan melakukan diversifikasi variasi rasa dengan memanfaatkan popularitas merek










ANALISIS BISNIS STP

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
Diberbagai wilayah perkotaan sering kali terdapat banyak usaha kedai mini dikarenakan usaha yang cukup menguntungkan, mengingat banyak orang yang sering mencari tempat untuk sekedar makan atau mengobrol di kedai-kedai mini.
A.      PEMASARAN PRODUK
Pemilihan usaha yang strategis dengan mempertimbangkan : 

a)      Banyak peminatnya
hampir semua usia menyukai untuk pergi ke kedai mini, namun yang paling banyak biasanya anak muda seperti anak sekolahan atau mahasiswa
b)      Mudah dijangkau dengan kendaraan
memiliki tempat yang nyaman seperti untuk daerah parkiran harus memadai
c)       Memiliki keunikan sendiri dari segi tempat pemilihan menu makanan dan minuman
bentuk yang klasik dan didekorasi dengan seunik mungkin agar para pelanggan tidak merasa bosan
d)      Lokasi
stategis, dekat dengan tempat-tempat untuk sekolah atau universitas dan diusahakan dekat dengan jalan raya

B.      TARGETING PEMASARAN PRODUK
Pemasaran yang di tuju adalah para kalangan remaja  seperti anak sekolahan atau mahasiswa, orang perkantoran,dan juga bisa untuk semua umur.

C.      STRATEGI PEMASARAN
·         Pengembangan Wilayah 
untung saat ini kedai mini atau produk andalan spaggeti pink hanya ada didaerah bekasi, dan akan terus dipasarkan diberbagai derah jika terus menerus mengalami kenaikan peminat.

·         Kegiatan Promosi 
Promosi yang kami gunakan adalah dengan membuat akun medai sosial seperti twitter dan akun facebook untuk mengenalkan produk spageti pink 

·         Harga 
Dijual dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kantong anak remaja atau mahasiswa

1. Martabak Mini = Rp. 8.000
2. Spageti Pink = Rp. 15.000
3. Pop Ice = Rp. 7.000
4. Aneka Juice = Rp. 8.000
D.      ANALISIS RISIKO USAHA

¨       Pelanggan mengalami kebosanan atau ada produk yang lebih menarik lagi
¨       Minim bangkrut

E.       POSITIONING
Usaha kedai mini ini cukup menguntungkan apalagi jika mengeluarkan menu makanan unik maka akan banyak yang ingin mencobanya dan juga tempat atau hiasan hiasan pada kedai tersebut dibuat serba unik untuk menarik pelanggan.



Kamis, 16 Oktober 2014

Proposal Usaha Sederhana Kedai Mini

Nama : Siti Mukaromah
NPM : 2A214370
Kelas : 1EB37


Rencana Usaha Kedai Mini

   Dijaman sekarang ini ada begitu banyak macam bisnis. Kebanyakan
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Bagaimana
peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara
memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk
bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis
adalah untung atau rugi. Kesibukan aktivitas yang begitu padat kadang
membuat orang menjadi stress untuk berfikir lebih jernih dan tenang. Sehingga
diperlukan tempat-tempat yang begitu tenang dan nyaman untuk menghapus semua kejenuhan dan tekanan hidup mereka. Sehingga muncullah sebuah ide
saya untuk mendirikan sebuah KEDAI seperti apa yang diinginkan pelanggan.
Konsep yang akan saya terapkan adalah konsep perpaduan antara klasik dan
modern sesuai dengan perkembangan zaman. Perpaduan antara klasik dan modern diharapkan dapat memberikan suasana yang baru dan menarik perhatian
pelanggan untuk menikmati suasana kedai tersebut. Selain itu kedai ini tidak hanya
untuk kalangan remaja saja, tetapi untuk semua tingkatan masyarakat umum.
minuman yang menjadi andalannya adalah spageti berwarna pink, martabak mini, popice, dan juice.



PERENCANAAN MODAL

1. Peralatan Bangku, Meja dll = Rp. 500.000.
2. Sewa Tempat = Rp. 400.000
3. Pegawai 2 orang per bulan = 2 x Rp. 500.000
4. Bahan Makanan :
  a. Martabak Mini = Rp. 100.000
  b. Spageti Pink = Rp. 200.000
  c. Pop Ice berbagai rasa = Rp. 50.000
  d. Buah-buahan = Rp. 100.000
5. Dekorasi = Rp.100.000

HARGA PENJUALAN

1. Martabak Mini = Rp. 8.000
2. Spageti Pink = Rp. 15.000
3. Pop Ice = Rp. 7.000
4. Aneka Juice = Rp. 8.000


Rencana usaha ini cukup menguntungkan, mengingat tidak begitu banyak mengeluarkan biaya dan juga banyak para remaja yang menyukainya karna sering dikunjungi untuk sekedar nongkrong bersama teman-temannya. Pelayanan ekstra akan menjadi langkah awal dalam memulai persaingan usaha lain.


Terima Kasih.



Kamis, 09 Oktober 2014

PENGUSAHA SUKSES TRI SUMONO, FROM ZERO TO HERO



Hari ini saya ingin menceritakan kisah sorang pegusaha hebat yaitu Bapak Tri Sumono..
yuuk disimak..







Roda itu berputar, terkadang diatas dan terkadang dibawah. Begitulah kehidupan ini. Kiasan ini pas sekali untuk menggambarkan apa yang telah dialami Pak Tri dan keluarganya. Tri Sumono adalah seorang pengusaha yang memiliki berbagai usaha yaitu peternakan, perkebunan jahe, pertanian padi dan masih banyak lagi.

Tri Sumono dilahirkan di Gunung Kidul tanggal 7 Mei 1973. Ia hanyalah seorang lulusan SMA. Tri Sumono lalu hijrah ke Jakarta dengan berbekal ijazah SMA dan beberapa kaos di tas ia mencari pekerjaan di Jakarta.

Sesampainya di Jakarta ia menerima pekerjaan apapun agar bisa membeli makanan. Ia menjadi kuli bangunan di Ciledug-Jakarta Selatan. Kemudian ia mendapat tawaran bekerja sebagai tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah – Jakarta Barat.  Karena kerajinannya dalam bekerja, ia kemudian diangkat menjadi office boy. Tri Sumono termasuk orang yang selalu bersyukur sehingga nikmatnya selalu ditambah oleh yang Maha Kuasa.

Tri Sumono kemudian diangkat menjadi tenaga pemasar hingga menjadi penanggungjawab di gudang. Ia juga seorang yang ulet. Ketika hari libur, ia mencari penghasilan tambahan dengan menjual aksesoris seperti jepit rambut dan kalung di Stadion Gelora Bung Karno. Pak Tri melakukan ini selama 4 tahun dengan bermodal uang 100 ribu rupiah.

Akhirnya ia mengambil keputusan keluar dari pekerjaannya dan memilih fokus berjualan aksesoris. Bisnis aksesorisnya lama-kelamaan menjadi besar sampai ia bisa memiliki stand di Mall Graha Cijantung. Di rumah ia juga membuka toko sembako.

Tri Sumono terus mengembangkan impiannya. Ia kemudian menangkap peluang membuat nata de coco. Kemudian hasil produksinya itu dipasarkan ke beberapa perusahaan minuman kemasan di JaBoDeTaBek. 

Awalnya banyak yang membeli nata de coco darinya namun lama kelamaan orderan menjadi sepi karena ternyata kualitas sari kelapanya menurun, bahkan ia akhirnya menghentikan proses produksinya. Akhirnya Ia pun nekad menemui salah satu dosen IPB dan mengatakan kalau ia ingin belajar membuat nata de coco yang baik. Hasilnya sangat memuaskan. Banyak perusahaan minuman yang membeli sari kelapa darinya.

Dalam satu bulan, omset usahanya bisa mencapai 500 juta sampai satu miliar. Benar-benar keajaiban itu ada. Seorang tukang sapu lulusan SMA telah menjelma menjadi miliarder jika memiliki impian dan terus berusaha mengejar impian itu. Usaha Tri terus berdiversivikasi ke perkebunan jahe dan pertanian padi serta jual beli properti.

Sekali lagi pepatah yang menagtakan “Sukses itu hak setiap orang” telah terbukti di hidup Tri Sumono, pemilik CV 3 Jaya.

Pak Tri memberikan kunci sukses buat kita semua para generasi muda
  1. Bisnis itu ada tiga proses
“10% itu mendengar, 20% memahami, 70% melakukan. Yang 70% ini yang paling penting,” ujar Pak Tri
2.      Kesungguhan dalam diri
3.      Akal yang bermain dalam bisnis
4.      Tau karakter bisnis yang dijalani seperti apa
5.      Punya target
6.      Inovasi
Saya mau menambahkan kalau kita ingin sukses kita jangan pernah meyerah jika mengalami kegagalan dan terus berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.

Sekian dari saya, semoga kisah Bapak Tri Sumono dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berusaha mencapai kesuksesan..