Sabtu, 25 November 2017

TUGAS ETIKA PROFESI KE-3

Nama: Siti Mukaromah
NPM : 2A214370
Kelas : 4EB31 

PT. MNC Group Tbk.

Rasio Likuditas
Rasio Likuiditas adalah  menunjukkan  kemampuan suatu  perusahaan  untuk  memenuhi kewajiban  keuangannya  yang  harus segera  dipenuhi, atau  kemampuan   perusahaan  untuk memenuhi  kewajiban  keuangan pada saat ditagih.
1.       Current Ratio
Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio memberikan informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Rumus Current Ratio adalah:
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar. Perhitungan Current Ratio berdasarkan data di Laporan Keungan PT. MNC Group Tbk. sebagai berikut :


Analisis : Dapat dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau di atas 100 % maka untuk kasus perusahaan ini dapat dikatakan sehat karena memiliki Current Ratio diatas 100% yaitu 108%

2.      Quick Ratio
Quick ratio disebut juga acid test ratio, merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan, dengan jumlah hutang lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya. Rumus Quick Ratio :

Jika terjadi perbedaan yang sangat besar antara quick ratio dengan current ratio, dimana current ratio meningkat sedangkan quick ratio menurun, berarti terjadi investasi yang besar pada persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat. Perhitungan Quick Ratio berdasarkan data di Laporan Keungan PT. MNC Group Tbk. sebagai berikut :

Analisis : Pada Quick Ratio angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat maka untuk perusahaan ini dapat dikatakan sehat karena memiliki Quick Ratio yaitu 96%

3.      Cash Ratio
Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening Koran. Sedangkan harta setara kas (near cash) adalah harta lancar yang dengan mudah dan cepat dapat diuangkan kembali,. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah:

Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti Quick Ratio, tidak harus mencapai 100%. Perhitungan Cash Ratio berdasarkan data di Laporan Keungan PT. MNC Group Tbk. sebagai berikut :



Analisis : Pada Cash Ratio semakin besar rasionya maka semakin baik. Jika hasil rasio menunjukan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas atau setara kas dengan hutang akan semakin baik , dalam perusahaan ini dapat dikatakan sehat karena Cash Ratio memiliki hasil 11 %


4.      Rasio perputaran kas (cash turnover ratio)
Rasio ini akan menunjukkan nilai relative antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rumus dari Rasio Perputaran Kas sebagai berikut:

Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja. Perhitungan Rasio Perputaran Kas berdasarkan data di Laporan Keuangan PT. MNC Group Tbk. sebagai berikut :

Analisis : Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa Rasio Perputaran Kas pada perusahaan ini adalah sebesar 125%
5.      Working Capital to Total Asset Ratio
Rasio ini dapat menilai dari total aktiva dan posisi modal kerja. Rumus dari Working Capital to Total Asset Ratio sebagai berikut :

Perhitungan Working Capital to Total Asset Ratio berdasarkan data di laporan keuangan PT. MNC Group Tbk.:

Analisis : Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa Working Capital to Total Asset Ratio pada perusahaan ini adalah sebesar 53,81%

Cost of Capital atau Biaya Modal (COC)
Cost of Capital atau biaya modal mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau perusahaan. Dari sudut pandang investor cost of capital adalah opportunity cost(biaya pengorbanan) dari dana yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.
Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).

1.       Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (obligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:
a        Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan Kd.
Rumus :
Keterangan :
C             = Pembayaran bunga (kupon) tahunan
M            = Nilai nominal (maturitas) atau  face value setiap surat obligasi
Kd           = Nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi
n              = Masa jatuh tempo obligasi dalam n tahun
b        Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 – T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.

Rumus: 
2.      Biaya Saham Freferen
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya.
Rumus:


Keterangan :
  = Biaya saham preferen
  = Dividen saham preferen
  = Harga bersih pada saat emsisi
3.      Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model(CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan).
Rumus:
Ks = Rf + β (Rm -Rf)
Keterangan :
Ks  = Biaya laba ditahan
Rf  = Tingkat pengembalian bebas risiko
β    = beta, pengukuran sistematis saham
Rm = Tingkat pengembalian saham
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:
§  Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf  yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.
§  Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
§  Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
Rumus:

Keterangan:
X = Tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar)
Y = Tingkat keuntungan saham
§  Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
Rumus:
WACC = Wd . Kd  (1 – T) + Ws . Ks
Keterangan:
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
 Wd   = Proporsi hutang dalam struktur modal
  Kd     = Biaya hutang (cost of debt)
  Ws   = Proporsi saham biasa dalam struktur modal

   Ks   = Tingkat  pengembalian yang diinginkan investor





Jumat, 20 Oktober 2017

ETIKA PROFESI AKUNTANSI TUGAS KE-2

Siti Mukaromah
2A214370
4EB31

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Ø  Profil PT. MNC Group (Perseroan)
Berawal dari sebuah perusahaan sekuritas yang bergerak di bidang jasa keuangan sejak tahun 1989, PT MNC Investama Tbk, yang juga dikenal sebagai MNC Group (“Perseroan”), kini telah bertransformasi menjadi sebuah grup investasi terkemuka di Indonesia. Pada tahun 1997, Perseroan memasuki babak baru sebagai perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BHIT. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan mengukuhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja operasional, pelayanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta transparansi sistem pelaporan dan pengawasan kinerja keuangan dan operasional Perseroan.
Di bawah kepemimpinan, pendiri, Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Perseroan saat ini berfokus pada 3 (tiga) investasi strategis yaitu media, jasa keuangan, properti, serta 1 (satu) bisnis pendukung yang masih terkait dengan bisnis inti di sektor jasa keuangan, yaitu investasi keuangan. Perubahan Nama Perseroan Perseroan didirikan pada tanggal 2 November 1989 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama PT Bhakti Investments, yang kemudian berubah nama menjadi PT Bhakti Investama Tbk dengan kode saham “BHIT” di Bursa Efek Indonesia.
Demi pertimbangan strategi bisnis, Perseroan berganti nama menjadi PT MNC Investama Tbk. Perubahan nama ini disetujui oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 2 Mei 2013, dan selanjutnya pada tanggal 23 Agustus 2013 mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi bidang jasa, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pertanian, pengangkutan, dan pembangunan. Dalam kegiatan usahanya, Perseroan merupakan induk usaha dari beberapa entitas anak yang bergerak dalam bidang investasi keuangan dan berfokus pada 3 (tiga) investasi strategis yaitu media, jasa keuangan, dan properti.

Ø  Perhitungan dalam Analisis Laporan Keuangan (dalam jutaan Rupiah)
1.      Total Sales 2016 (Pendapatan Neto) = Rp 12.894.525
2.      Total Assets 2016 = Rp. 55.292.949
3.      NOI = Laba Sebelum Pajak/Aset lain-lain = Rp. 1.598.840 / 165.742 = 9,6 = 960%
4.      ROR = Laba Setelah Pajak / Modal SAham = Rp. 37.454 / Rp. 115.000 = 0,32 = 32%


 LAPORAN KEUANGAN PT. MNC GROUP TBK




Jumat, 22 September 2017

TUGAS1_ETIKA PROFESI AKUNTANSI

ETIKA PROFESI AKUNTANSI
KASUS KODE ETIK AKUNTANSI PERUSAHAAN TOSHIBA

Nama : Siti Mukaromah
NPM : 2A214370
Kelas : 4EB31
Dosen : Evan Indrajaya


PERMASALAHAN :
Jika kita membaca ataupun mencari tahu tentang salah satu perusahaan industri teknologi terbesar didunia pasti Toshiba termaksud kedalamnya, Toshiba sendiri sudah berdiri sejak tahun 1875 yang berarti Toshiba sendiri telah berdiri selama 141 tahun. Toshiba telah mampu mencuri hati masyarakat di seluruh dunia dengan produk yang berkualitas, brand image yang tangguh, dan layanan pelanggan yang excellent. Reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan hanya karena pressure yang sangat tinggi untuk memenuhi target performance unit.

Kasus ini bermula atas inisiatif Pemerintahan Perdana Menteri Jepang yaitu Shinzo Abe yang  mendorong transparansi yang lebih besar di perusahaan-perusahaan Jepang untuk menarik lebih banyak investasi asing. Atas saran pemerintah tersebut, Toshiba menyewa panelis independen yang terdiri dari para akuntan dan pengacara untuk menyelidiki masalah transparansi di Perusahaannya. Betapa mengejutkannya bahwa dalam laporan 300 halaman yang diterbitkan panel independen tersebut mengatakan bahwa tiga direksi telah berperan aktif dalam menggelembungkan laba usaha Toshiba sebesar  ¥151,8 miliar (setara dengan Rp 15,85 triliun / US$ 1,2 miliar) sejak tahun 2008.

Panel yang dipimpin oleh mantan jaksa top di Jepang itu, mengatakan bahwa eksekutif perusahaan telah menekan unit bisnis perusahaan, mulai dari unit personal computer sampai ke unit semikonduktor dan reaktor nuklir untuk mencapai target laba yang tidak realistis. Manajemen biasanya mengeluarkan tantangan target yang besar itu sebelum akhir kuartal/tahun fiskal. Hal ini mendorong kepala unit bisnis untuk menggoreng catatan akuntansinya. Laporan itu juga mengatakan bahwa penyalahgunaan prosedur akuntansi secara terus-menerus dilakukan sebagai kebijakan resmi dari manajemen, dan tidak mungkin bagi siapa pun untuk melawannya, sesuai dengan budaya perusahaan Toshiba.

Akibat laporan ini CEO Toshiba, Hisao Tanaka, mengundurkan diri, disusul keesokan harinya pengunduran diri wakil CEO Toshiba, Norio Sasaki. Selain itu Atsutoshi Nishida, chief executive dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 yang sekarang menjadi penasihat Toshiba juga mengundurkan diri, total ada delapan pejabat Toshiba mengundurkan diri. Panel tersebut mengatakan bahwa Tanaka dan Sasaki tidak mungkin tidak tahu atas praktik penggorengan laporan keuangan ini. Saham Toshiba turun sekitar 20% sejak awal April 2015 ketika isu akuntansi ini terungkap. Nilai pasar perusahaan ini hilang sekitar ¥ 1,67 triliun (setara dengan RP174 triliun).

Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengatakan, penyimpangan pembukuan di Toshiba sangat disesalkan. Pasalnya skandal tersebut terjadi pada saat Perdana Menteri Shinzo Abe sedang mencoba untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor global dengan pedoman tata kelola perusahaan yang lebih baik. Aso menolak berkomentar ketika ditanya apakah Toshiba akan menghadapi denda. Salah seorang narasumber mengatakan regulator mulai melihat pembukuan Toshiba.



Solusi :

Pada kasus skandal akuntansi di Toshiba Corp ini menunjukan perilaku bisnis yang kurang baik. Dilihat dari etika pada kasus ini adanya tindakan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan dengan menaikan laba operasional demi terciptanya kenyamanan para investor dan calon investor. Dalam menciptakan etika bisnis yang baik dikasus ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Pengendalian Diri
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba sebesar mungkin, salah satunya adalah dengan pencapaian target dalam suatu perusahaan. Akan tetapi jika belum mencapai target seharusnya pihak yang terkait dalam kasus ini harusnya menahan diri untuk melakukan niat tersebut, Agar kasus yang salah ini dapat terhindari.

Mempertahankan Jati Diri Tidak Mudah Untuk Terombang-Ambing Oleh Pesatnya Perkembangan Informasi Dan Teknologi.
Dalam kasus ini penyimpangan pencatatan toshiba selaku CEO Hisao Tanaka  seharusnya dapat mempertahankan jadi dirinya sebagai CEO yang seharusnya dijalankan dengan benar dengan tidak memanipulasi data laporan keuangan.

Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Pada kasus ini Hasao Tanaka tidak memikirkan karir yang dimiliki toshiba selama 140 tahun yang dipercaya banyak masyarakat bahkan karir untuk pelakunya sendiri pun tidak memikirkan nantinya bagaimana dimasa yang akan datang, mereka hanya melihat masalah sekarang yang terpenting terselesaikan walaupun dengan cara yang salah.

Menghindari Sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi)
Dalam kasus penyimpangan pencatatan 5k ini pasti tidak dapat terhindari dikarenakan tidak adanya jalan lain untuk pencapaian target yang diharapkan agar tidak mendapatkan kerugian yang besar maka mereka bekerja sama dengan koneksi dilingkungan yang berhak memegang laporan keuangan tersebut dengan cara memperbesar laba operasional dan bekerjasma dengan berbagai pihak dalam melakukan tindakan 5k tersebut.

Mampu Menyatakan Yang Benar Itu Benar
Pada kasus ini CEO dan Presiden Hisao Tanaka memanipulasi data toshiba dikarenakan persyaratan untuk memenuhi performance unit yang tidak bisa terpenuhi, Maka dari itu CEO dan Presiden Hisao Tanaka bekerja sama untuk memanipulasi data laporan keuangan dan memaksakan diri untuk mencapai profit yang tinggi, tanpa memandang benar atau salah cara yang dilakukannya.

Konsekuen dan Konsisten Dengan Aturan Main Yang Telah Disepakati Bersama.
Pada kasus ini tidak adanya etika bisnis yang konsekuen dan konsisten dari para pihak karena CEO Hisao Tanaka sudah melakukan kecurangan demi kepentingan pribadi walaupun tujuannya baik untuk menyelamatkan perusahaan toshiba dari performance unit yang tidak terpenuhi.

Selasa, 20 Juni 2017

TUGAS BAHASA INGGRIS 2 ADJECTIVE DAN ADVERB

NAMA            : SITI MUKAROMAH
NPM               : 2A214370

PENGERTIAN ADJECTIVE DAN ADVERB
A.    PENGERTIAN ADJECTIVE DAN ADVERB
1.      Adjective adalah kata yang digunakan untuk menerangkan suatu benda (noun).
2.      Adverb adalah kata yang digunakan untuk menerangkan semua bentuk kata kecuali kata benda dan kata ganti. 
Jenis-jenis dari Adverb terdiri dari Adverb of Manner, Adverb of Frequency, Adverb of Time dan Adverb of Place.
  • Adverb of Manner adalah kata keterangan yang digunakan mengenai cara melakukan suatu pekerjaan.
  • Adverb of Frequency adalah kata keterangan yang kegiatannya dilakukan secara berangsur-angsur di waktu yang sama. 
  • Adverb of Time adalah kata keterangan yang kegiatannya menyatakan kapan suatu peristiwa itu terjadi hanya mengacu pada satu waktu.
  • Adverb of Place adalah kata keterangan yang menunjukkan suatu tempat . 

B.     CONTOH DARI KALIMAT ADJECTIVE DAN ADVERB
1.      ADJECTIVE
v  1 Adjective
§  Small House
§  Blue Eyes
§  Old Car
§  Tall Boy
§  Clever Student

v  2 Adjective
§  Small Old Car
§  Blue Big Shoes
§  Old Big Table
§  Tall Handsome Boy
§  Clever Diligent Teacher

v  3 Adjective
§  Small Old Clean River
§  Blue Big Beautiful Room
§  Old Big Quick Horse
§  Tall Rich Good Student
§  Clever Diligent Brave Enterprener

2.      ADVERB
v  Adverb of Manner
§  He walks slowly
§  You dance cleverly
§  She screams loudly
§  My computer shuts down automatically
§  He talks fastly

v  Adverb of Frequency
§  I study english every day
§  I drink coffe every night
§  She watch movie every week
§  I eat bread every morning
§  They publish my book every year

v  Adverb of Time
§  I reads a good book last night
§  Bagas and I was here this morning
§  We are very happy yesterday afternoon
§  They played football together last week
§  Please, call me later. I’m studying now

v  Adverb of Place
§  Yesterday, I went to Bandung
§  Tommorow, I will go to school
§  She saw woman in the market
§  I see her on the bus
§  He is write novel in the office





Sumber : Kamus B.Inggris dan Buku Kursus Singkat Bahasa Inggris